Selasa, 07 Juni 2022

Kuliner Jogja Malioboro: The Samurai Way

Sayangnya, bagian atas kepala ‘ayam’ tidak terlalu luas, sehingga untuk bisa menikmati pemandangan dengan nyaman dan berselfie ria di sana harus sabar mengantri dengan pengunjung yang datang terlebih dahulu. Hal ini agar pihak warung Bakmi Mbah Gito sudah mempersiapkan tempat dan menu nya terlebih dahulu. Buat kalian yang males makan berat, kalian juga bisa memesan menu makanan atau cemilan lainnya. Lokasinya yang dekat Malioboro juga bisa dijadikan alternatif kuliner Jogja Malioboro pada malam hari. Setelah saya tinggal di jogja four tahun untuk keliah dan four tahun untuk kerja, sepertinya saya layak ya bercerita sedikit tentang Tempat Makan Jogja Dekat Malioboro yang menurut saya wajib kalian coba cita rasanya. Jarak dari Punthuk Setumbu menuju Rumah Doa Bukit Rhema sebenarnya cukup dekat. Selain di bagian kepala, sebenarnya bangunan ini juga memiliki ruang bawah tanah. Kesimpulannya, sistem pengeloaan web site visiting jogja versi Bahasa Inggris menjadi salah satu bagian terpenting bagi Dinas Pariwisata dalam mendukung proses pengenalan wisata Yogyakarta secara luas dan dapat dimanfaatkan bagi turis lokal maupun internasional. Tidak ada tiket yang diberikan sebagai buktinya, melainkan langsung diarahkan untuk menaiki tangga kayu menuju ke bagian atas bangunan.

Menu Bite The Beef - Jogja City Mall, Mlati, Yogyakarta - Kuliner Traveloka Namun saat ini, tak perlu menunggu hajatan besar untuk bisa menikmati ayam ingkung ini. Meski cukup ramai (parkiran mobil di space parkir full), untungnya masing-masing dari kita masih bisa mencari posisi enak untuk menikmati pemandangan alam nan indah. Namun dengan pertimbangan waktu, kami hanya singgah di RM Bukit Indah yang terletak di ‘dasar’ Bukit Bintang. Rencananya, kami hanya akan menggunakan tempat ini untuk beristirahat sejenak sebelum memulai perjalanan ke Punthuk Setumbu di dini hari. Makanan khas Jogja ini lebih nikmat bila dinikmati ketika masih panas karena ketika sudah dingin geblek akan mengeras. Sesampainya di bandara Adi Sucipto Jogja, kami sudah dijemput oleh salah satu teman yang nantinya juga akan ikut ngetrip bersama. Tidak terlalu strategis untuk berfoto sih, tapi setidaknya masih dapet lah view Candi Borobodur serta Gereja Ayam yang akan menjadi destinasi selanjutnya. Hamzah Batik menjadi toko oleh oleh khas Jogja yang telah melegenda, jika lokasinya yang berada di malioboro terlalu ramai kamu bisa beralih ke Hamzah Bati yang cabang jalan kaliurang. Udaranya pun hampir sama, tidak terlalu dingin.

Namun dengan mempertimbangkan dua destinasi pertama yang becek dan licin karena hujan, sedangkan pendakian di Curug Suroloyo dikabarkan lebih berat lagi dalam kondisi regular, maka destinasi selanjutnya pun disesuaikan menjadi Air Terjun Sidoharjo yang berada di area yang sama dengannya. Yang pertama dicobain nasi kebuli dong. Pemberhentian pertama adalah Greenhost Boutique Hotel, resort butik yang menjadi official resort-nya crew film Ada Apa Dengan Cinta? Dini hari, sekitar pukul tiga, kami pun berangkat menuju Punthuk Setumbu dengan sebelumnya mengurus verify-out dari hotel Greenhost. Makanan yang terbuat dari tepung beras ini memiliki rasa yang manis dan kenyal. Di sana menyediakan paket ayam geprek dengan harga Ayam goreng tepung crispy memang paling mudah di kreasikan dengan saus atau sambal pilihan ya. Selain itu, berhubung terlihat penampakan warung yang sudah buka di pagi hari, kami juga menyempatkan mengisi perut di sana dengan sarapan tengkleng kambing. Segelas teh hangat dan beberapa biji gorengan pun masuk ke perut sebelum capcus. Denga tekstur yang padat camilan ini juga cukup mengenyangkan dan dapat mengganjal perut anda.

Halaman 17 - gratis sup mangkuk foto - Piqsels Juga ada beberapa wahana, yang sengaja kami lewatkan karena tiket masuk yang lumayan mahal, Rp 50.000,- per orang. Untunglah gak kentang-kentang amat karena dua tujuan utama masih bisa tercapai. Gudeg ini sudah berdiri sejak tahun 1658, di warung ini kamu bisa melihat secara langsung proses memasaknya karena memang tempatnya di konsep seperti dapur rumah sendiri. Agak berat hati karena reservasi kamar di tempat tersebut sebetulnya sudah termasuk breakfast (edisi salah pesen kamar). Yang agak bikin kurang betah adalah ternyata resto ini jadi satu dengan lodge yang kami curigai sebagai lodge quick-time. Rasanya yang khas dan bikin ketagihan membuat thiwul menjadi camilan yang mulai banyak diburu para wisatawan kota Jogja baik lokal maupun mancanegara. Tetapi juga terdapat diberbagai sudut kota Jogja. Oleh oleh khas Jogja ini dapat kamu beli sebagai buah tangan bagi sanak keluarga di rumah, kerabat juga rekan kerja. Sebagai gantinya, sandal lodge (yang benar-benar bagus dan tidak mirip dengan sandal lodge pada umumnya), kantong-kantong teh kopi gula, serta botol mineral saya ambil semuanya, hehehe. Kalo kalian bingung sama jalannya, kalian tinggal ambil arah Klaten aja dari pusat kota Jogja. Trip ke Yogyakarta dimulai bersama kawan saya pada tanggal 8 Mei 2016 (dari Surabaya) dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air.

0 komentar:

Posting Komentar